Cara mendidik anak
- Anak adalah generasi penerus anda sekaligus generasi penerus bangsa
dan agamanya. Untuk itu harus benar dalam mendidik anak agar bisa bermanfaat
buat orang tua, agama, dan negaranya. Dan berikut ini adalah contoh cara
mendidik anak yang sesuai dengan ajaran islam. Silahkan di simak dan semoga
bermanfaat.
Cara mendidik anak laki-laki sesuai ajaran islam
1. Perhatikan kesehatan anak anda
Banyak orang yang melalaikan hal ini. Sebaiknya orang tua
selalu merawat anak meskipun anak tersebut terkena penyakit, terlahir dalam
kondisi yang tidak sempurna, atau yang lainnya.
2. Ingat kebaikan anak anda
Berterima kasih dan mengingatkan anak akan kebaikan
tersebut merupakan hal yang baik, sehingga anak tergerak untuk berbakti,
berlaku baik dan melajutkan kebaikan tersebut.
3. Memohonlah pertolongan dari allah agar dapat mendidik
anak dengan benar
Apabila allah menolong seorang hamba dalam mendidik
anak-anaknya, dengan meluruskan dan melimpahkan taufik kepadanya, niscaya ia
akan beruntung dan begitupun sebaliknya. Oleh sebab itu, sekuat apapun usaha
kita tidak akan berhasil dalam mendidik anak bila tanpa pertolongan allah.
Jadi, jangan pernah sehari pun terlewati tanpa memohon pertolongan allah dalam
mendidik anak.
4. Selalu berdo’a untuk kebaikan anak anda
Do’a orang tua merupakan salah satu do’a yang mustajab,
maka bagi anda yang sudah menjadi orang tua harus berhati-hati dalam mendo’akan
anaknya. Seburuk apapun perangai anak, sebaiknya tetap mendo’akan kebaikan
untuknya.
5. Memberi nama yang baik kepada anak anda
Sudah menjadi tugas orang tua untuk menamai anaknya
dengan nama yang baik, serta menjauhkan diri dari memberi nama dengan nama yang
terlarang, yang menginspirasikan keburukan. Dan orang tua hendaklah memberi
julukan anak dengan kata-kata yang baik yang mengandung makna positif.
6. Tanamkan keimanan dalam jiwa anak anda
Hal ini merupakan kewajiban bagi orang tua untuk
bersungguh-sungguh memperhatikannya. Misalnya dengan mengajarkan dua kalimat
syahadat kepada anak sejak kecil agar mereka mampu lafalkan dan menghafalnya.
Kemudian orang tua juga mengembangkan kecintaan kepada allah di dalam hatinya,
sehingga anak tahu siapa tuhannya.
7. Jauhkan anak anda akhlak tercela
Orang tua hendaknya menanamkan agar anak-anak agar membenci
sifat-sifat yang tercela seperti dusta, khianat, iri, dengki, dan lain
sebagainya. Sehingga anak tumbuh dengan kebencian terhadap sifat-sifat tersebut
dan menjauhinya.
8. Berikan pendidikan serta keteladanan
Orang tua yang baik hendaklah menjadi teladan bagi
anak-anaknya, baik dalam hal sifat, sikap, maupun kebiasaan lainnya yang
positif. Sebagai contoh orang tua menunaikan shalat di hadapan anak sehingga
anak mempelajari shalat secara praktik dari orang tua. Cara mendidik anak yang
paling baik adalah dengan contoh dan teladan yang baik dari orang tua serta
orang-orang disekitarnya.
10. Biasakan anak anda bangun di akhir malam
Hal ini tak akan bisa terwujud tanpa contoh dari orang
tua, karena biasanya seorang anak akan mau melakukan sesuatu bila orang tuanya
juga bersama-sama melakukan hal tersebut.
Meskipun tidak rutin setiap malam minimalnya ada satu waktu bangun bersama di
akhir malam untuk melaksanakan shalat malam dan amalan lainnya, agar anak
terbiasa melakukannya pada saat dia dewasa nanti.
Pendidikan anak umur 3 tahun yang benar
Pendidikan anak umur 3 tahun baiknya lebih mengutamakan
pada kemampuan bersosialisasi anak. Ajak anak berkenalan dengan teman
sebayanya, ajari ia untuk selalu berbagai kepada teman-temannya atau orang yang
membutuhkan. Berbagi dapat mengasah rasa empati anak kepada orang lain. Ia jadi
lebih mudah peka terhadap perasaan orang lain sehingga anak tidak akan tumbuh
menjadi orang yang egois. Setiap mendapatkan hadiah atau bantuan dari orang
lain, jangan lupa untuk ajarkan anak mengucapkan terima kasih. “terima kasih”,
“maaf”, dan “tolong” merupakan tiga kata penting yang harus ditanamkan orang
tua pada anak sejak dini.
Kewajiban orang tua yang harus dipenuhi adalah memastikan
bahwa sang buah hati tercukupi kebutuhan gizi dan kasih sayangnya. Gizi
memegang peranan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Vitabumin, suplemen
yang dibuat khusus untuk anak-anak, mengandung bahan-bahan alami seperti madu,
temulawak, pegagan, serta ekstrak albumin ikan gabus yang dapat meningkatkan
daya tahan tubuh serta nafsu makan anak sehingga si kecil akan selalu sehat dan
kuat. Vitabumin dapat membantu anak untuk lebih konsentrasi dalam belajar di
samping dapat juga berperan sebagai obat yang mampu mengatasi berbagai masalah
kesehatan anak dari mulai batuk pilek hingga gangguan pernafasan dan
pencernaan. Sertakan vitabumin dalam proses tumbuh kembang anak untuk
menyempurnakan cara mendidik anak usia 3 tahun.
Anak merupakan amanah orang tuanya. Untuk itu kita
sebagai orang tua harus bisa mendidik anak menjadi anak yang baik dan soleh.
Tapi kenyataannya tidak jarang sebgai orang tua salah kaprah dalam mendidik
anak, sehingga masa depan sang anak menjadi tidak baik. Nah berikut ini
merupakan berbagai kesalahan dalam mendidik anak. Silahkan di baca dan pastikan
anda tidak menerapkan cara demikian dalam mendidik anak anda.
Kesalahan dalam medidik anak
Berikut ini merupakan berbagai bentuk kesalahan yang
sering dilakukan dalam mendidik anak. Sebagai
orang tua wajib mengetahui hal ini
[1]. Anak menjadi rasa takut dan minder
Kadang, ketika anak menangis, kita menakut-nakuti mereka
agar berhenti menangis. Kita takuti mereka dengan gambaran hantu, jin, suara
angin dan lain-lain. Dampaknya, anak akan tumbuh menjadi seorang penakut :
takut pada bayangannya sendiri, takut pada sesuatu yang sebenarnya tidak perlu
ditakuti. Misalnya takut ke kamar mandi sendiri, takut tidur sendiri karena
seringnya mendengar cerita-cerita tentang hantu, jin dan lain-lain.
Dan yang paling parah tanpa disadari, kita telah
menanamkan rasa takut kepada dirinya sendiri. Atau misalnya, kita khawatir
ketika mereka jatuh dan ada darah di wajahnya, tangan atau lututnya. Padahal
semestinya, kita bersikap tenang dan menampakkan senyuman menghadapi ketakutan
anak tersebut. Bukannya justru menakut-nakutinya, menampar wajahnya, atau
memarahinya serta membesar-besarkan masalah. Akibatnya, anak-anak semakin keras
tangisnya, dan akan terbiasa menjadi takut apabila melihat darah atau merasa
sakit.
[2]. Anak menjadi
sombong, dan penakut
Kesalahan ini merupakan kebalikan point pertama. Yang
benar ialah bersikap tengah-tengah, tidak berlebihan dan tidak
dikurang-kurangi. Berani tidak harus dengan bersikap sombong atau congkak
kepada orang lain. Tetapi, sikap berani yang selaras tempatnya dan rasa takut
apabila memang sesuatu itu harus ditakuti. Misalnya : takut berbohong, karena
ia tahu, jika allah tidak suka kepada anak yang suka berbohong, atau rasa takut
kepada binatang buas yang membahayakan. Kita didik anak kita untuk berani dan
tidak takut dalam mengamalkan kebenaran.
[3]. Anak-anak jadi terbiasa hidup mewah.
Dengan kebiasaan ini, sang anak bisa tumbuh menjadi anak
yang suka kemewahan, suka bersenang-senang. Hanya mementingkan dirinya sendiri,
tidak peduli terhadap keadaan orang lain. Mendidik anak seperti ini dapat
merusak fitrah, membunuh sikap istiqomah dalam bersikap zuhud di dunia,
membinasakah muru’ah (harga diri) dan kebenaran.
[4]. Memanjakan
anak
Sebagian orang tua ada yang selalu memberi setiap yang
diinginkan anaknya, tanpa memikirkan baik dan buruknya bagi anak. Padahal,
tidak setiap yang diinginkan anaknya itu bermanfaat atau sesuai dengan usia dan
kebutuhannya. Misalnya si anak minta tas baru yang sedang trend, padahal baru
sebulan yang lalu orang tua membelikannya tas baru. Hal ini hanya akan
menghambur-hamburkan uang. Kalau anak terbiasa terpenuhi segala permintaanya,
maka mereka akan tumbuh menjadi anak yang tidak peduli pada nilai uang dan
beratnya mencari nafkah. Serta mereka akan menjadi orang yang tidak bisa
membelanjakan uangnya dengan baik.
Sering terjadi, anak kita yang masih kecil minta sesuatu.
Jika kita menolaknya karena suatu alasan, ia akan memaksa atau mengeluarkan
senjatanya, yaitu menangis. Akhirnya, orang tua akan segera memenuhi
permintaannya karena kasihan atau agar anak segera berhenti menangis. Hal ini
dapat menyebabkan sang anak menjadi lemah, cengeng dan tidak punya jati diri.
[5]. Terlalu keras dalam mendidik anak.
Misalnya dengan memukul mereka hingga memar, memarahinya
dengan bentakan dan cacian, ataupun dengan cara-cara keras lainnya. Ini kadang
terjadi ketika sang anak sengaja berbuat salah. Padahal ia (mungkin) baru
sekali melakukannya.
[6]. Pelit pada anak
Ada juga orang tua yang terlalu pelit kepada
anak-anaknya, hingga anak-anaknya merasa kurang terpenuhi kebutuhannya. Pada
akhirnya mendorong anak-anak itu untuk mencari uang sendiri dengan bebagai
cara. Misalnya : dengan mencuri, meminta-minta pada orang lain, atau dengan
cara lain. Yang lebih parah lagi, ada orang tua yang tega menitipkan anaknya ke
panti asuhan untuk mengurangi beban dirinya. Bahkan, ada pula yang tega menjual
anaknya, karena merasa tidak mampu membiayai hidup. Naa’udzubillah.
[7]. Tidak menyayangi anak.
Fenomena demikian ini banyak terjadi. Telah menyebabkan
anak-anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Seorang anak perempuan misalnya,
karena tidak mendapat perhatian dari keluarganya ia mencari perhatian dari
laki-laki di luar lingkungan keluarganya. Dia merasa senang mendapatkan
perhatian dari laki-laki itu, karena sering memujinya, merayu dan sebagainya.
Hingga ia rela menyerahkan kehormatannya demi cinta semu.
[8]. Kebutuhan jasmani saja yang di urusi
Banyak orang tua yang mengira, bahwa mereka telah
memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Banyak orang tua merasa telah
memberikan pendidikan yang baik, makanan dan minuman yang bergizi, pakaian yang
bagus dan sekolah yang berkualitas. Sementara itu, tidak ada upaya untuk
mendidik anak-anaknya agar beragama secara benar serta berakhlak mulia. Orang
tua lupa, bahwa anak tidak cukup hanya diberi materi saja. Anak-anak juga
membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Bila kasih sayang tidak di dapatkan
dirumahnya, maka ia akan mencarinya dari orang lain.
[9]. Terlalu percaya pada anak
Ada sebagian orang tua yang selalu berprasangka baik
kepada anak-anaknya. Menyangka, bila anak-anaknya baik-baik saja dan merasa
tidak perlu ada yang dikhawatirkan, tidak pernah mengecek keadaan anak-anaknya,
tidak mengenal teman dekat anaknya, atau apa saja aktifitasnya. Sangat percaya
kepada anak-anaknya. Ketika tiba-tiba, mendapati anaknya terkena musibah atau
gejala menyimpang, misalnya terkena narkoba, barulah orang tua tersentak kaget.
Berusaha menutup-nutupinya serta segera memaafkannya. Akhirnya yang tersisa
hanyalan penyesalan tak berguna.
Demikianlah berbagai kesalahan yang sering dilakukan
orang tua. Yang biasanya kita tidak menyadari bila telah melakukannya. Dan
berikut di bawah ini adalah tips bagaimana mendidik anak yang bandel
Tips mendidik anak nakal dan bandel
Diperlukan kesabaran dan usaha serta kerja keras yang
ekstra untuk terus mengajarkan dan mendidik mereka menjadi seseorang yang
penurut dan patuh pada semua perintah baik yang diberikan orangtuanya. Banyak
orangtua yang dibuat pusing dalam mendidik anak yang bandel dan nakal, jika
berpergian dan membawa serta buah hati mereka ke tempat yang baru, mereka akan dengan mudah berpergian kesana
kemari dan berlari hilir mudik serta mengganggu oranglain dan sewaktu kita
tegur dan dinasihati mereka akan malah berbalik menangis tidak terima atau
bahkan menyerang kita dengan pukulan dan lain sebagainya.
Ketika hal ini terjadi, bukan hanya anda yang akan merasa
kerepotan, namun juga saat anak meronta-ronta dihadapan umum ini akan membuat
ibu merasa malu dan sulit mengendalikan mereka sehingga pada akhirnya kita
seringkali dibuat jengkel dan frustasi dan hal yang paling ditakutkan adalah
khilaf dengan menyakiti anak kita sendiri.
Jika kita melihat banyak kasus saat ini, dalam praktiknya
banyak sekali orangtua yang tidak sabar mengadapi dan mengendalikan anak yang
nakal dan mereka cenderung melakukan kekerasan sebagai solusi untuk
mengendalikan dan mengontrol anak yang nakal. Lantas benarkan cara tersebut
dianggap sebagai solusi terbaik dalam menghadapi anak yang nakal? Ampuhkah
dengan menggunakan jalan kekerasan mampu mendisiplinkan dan membuat anak yang
nakal menjadi penurut dan patuh? Jawabannya tentu saja tidak.
1. Tidak menyebut
"nakal" pada anak kita
Sewaktu anda sering mendapati anak anda sulit sekali
diatur dan seringkali rewel sewaktu diberikan nasihat dan pengertian, maka
jangan terburu-buru memberikan mereka predikat 'anak nakal', 'anak bandel' dan
lain sebagainya. Tahukah anda, predikat nakal yang anda berikan pada mereka
akan membuat mereka tidak percaya diri dengan lingkungannya. Selain itu,
predikat yang terlanjur anda berikan pada anak ini akan membuat mereka seperti
diberikan sebuah label yang terus melekat dalam diri mereka sehingga membuat
mereka merasa sia-sia saat mereka menjadi anak yang baik.
Daripada menghakimi dan memberikannya predikat demikian,
ada baiknya jika sewaktu anak melakukan kesalahn segera dekati anak anda dan
pegang pundaknya lalu berikan mereka pengertian untuk tidak melakukan kesalahan
tersebut karena hal tersebut adalah perbuatan yang tidak terpuji. Jangan
lewatkan berikan tatapan mata pada anak anda dan buatlah mereka berjanji untuk
tidak mengulangi hal tersebut.
2. Pastikan anda jadi contoh yang baik
Ketika anda mengharapkan anak anda bisa tumbuh dan
menjadi seorang anak dengan perilaku yang bersahaja dan baik, maka perbaiki
terlebih dahulu sikap kita dan jadilah contoh yang baik untuk mereka. Pelajaran
paling jitu yang bisa diberikan pada anak tidak hanya terbatas pada teori dan
nasihat, namun juga harus dibarengi dengan praktik dan kenyataan. Selain itu,
anak-anak umumnya akan meniru apa yang mereka saksikan. Jika perbuatan dan
perilaku kita tidak sesuai dengan norma yang berlaku maka jangan heran jika
anak anda bisa sangat nakal dan sulit diatur.
3. Bersikap yang lembut pada anak
Saat anak melakukan kesalahan apalagi perbuatan tersebut
dilakukan didepan umum yang membuat kita malu, rasanya kita ingin sekali
memarahi mereka. Namun, sebagai orangtua yang baik, tidak seharusnya kita
melampiaskan amarah seketika ditempat yang sama apalagi disaksikan banyak
orang. Kesalahan yang diperbuat anak anda bisa mungkin adalah ketidak sengajaan
yang membuat mereka khilaf, untuk itu kendalikan amarah anda dan tanyakan pada
mereka mengapa hal tersebut bisa sampai mereka lakukan. Setelah itu, baru
berikan nasihat dan sampaikanlah dengan lembut. Anak anda bisa jadi merasa malu
dan bersalah dengan masalah yang ia buat, untuk itu jangan perparah
penyesalannya dengan caci makian anda yang akan membuat mereka semakin
tertekan.
4. Wajib berikan sanksi yang tegas
Cara lain dalam menghadapi dan mendidik anak yang bandel
dan nakal agar menjadi seseorang yang penurut dan patuh adalah dengan
menetapkan aturan untuk membatasi perilaku anak-anak. Selain itu, berlakukan
sanksi yang tegas untuk mereka. Namun tentunya tidak dengan menggunakan cara
kekerasan yang akan menyakiti anak dan membuat mereka berada dalam bahaya.
Misalkan ketika anda memberlakukan peraturan jam belajar dari jam 7 sampai jam
8, sementara anak anda sibuk bermain
game di komputernya. Maka berikan ia sanksi seperti mengambil komputernya dan
tidak mengizinkan ia bermain game sampai waktu belajar dimalam hari
diselesaikannya. Dengan begini anak akan dengan perlahan menyelesaikan
kewajibanya sebelum mengambil hak-haknya.
5. Pastikan anda menjadi orangtua yang konsisten
Berhentilah memberikan toleransi pada anak-anak sewaktu
aturan yang anda terapkan dilanggarnya. Semakin banyak toleransi yang anda
berikan akan membuat anak lebih leluasa melanggar semua peraturan yang telah
anda buat untuk mereka. Dengan begitu mereka akan cenderung menjadi pembangkang
dan sulit diatur.
Untuk itulah, cobalah menjadi orangtua yang konsisten
pada semua perturan yang anda perbuat. Dengan ketegasan dan sifat konsisten
pada diri anda akan membuat anak segan untuk melanggar peraturan yang anda buat
karena ada sanksi yang harus mereka tanggung untuk semuanya.
Pada intinya, diakui atau tidak, penyebab anak menjadi
penurut atau bahkan menjadi nakal sedikit banyak dipengaruhi oleh campur tangan
orangtua dalam menerapkan pola asuh pada anak. Untuk itu, pola asuh ibu dalam
mendidik anak akan menentukan karakter mereka.
Silahkan di coba berbagai cara mendidik anak laki-laki
yang telah kami jabarkan di atas. Selamat mencoba, dan semoga anak anda menjadi
anak yang soleh