Mendengar Gunung Merapi,
pasti yang terpikirkan adalah salah satu gunung berapi yang teraktif di
Indonesia. Sejarah mencatat bahwa sejak tahun 1548, Gunung Merapi sudah meletus
sebanyak 68 kali. Tentu sebuah catatan yang mengerikan apalagi jarak gunung
tersebut dengan pemukiman disekitarnya sangatlah dekat.
Jarak antara puncak
Gunung Merapi dengan pemukiman hanyalah empat kilometer. Sehingga tidak jarang
ketika terjadi erupsi Gunung Merapi, banyak merenggut korban jiwa yang tidak
sedikit.
Secara geografis, letak
gunung merapi berada di dua provinsi dan empat wilayah yaitu Kabupaten Sleman
di sisi selatan, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, Kabupaten Klaten
di sisi tenggara dan Kabupaten Magelang di sisi barat.
Karena letak gunung tersebut
berada di tanah Jawa terutama Jawa Tengah dan Yogyakarta, tentu tidak akan
terlepas dari mitos-mitos khas orang Jawa. Banyak dari masyarakat yang
menganggap bahwa gunung merapi merupakan pusat dari kehidupan jin. Hal ini
menyebabkan adanya tempat-tempat angker yang dihuni para makhluk halus dari
lereng gunung sampai puncak gunung.
Tempat-Tempat
Di Gunung Merapi Yang Dianggap Angker Oleh Masyarakat
Lokasi-lokasi yang dianggap
angker dan keramat oleh masyarakat di Gunung Merapi terbentang dari lereng,
hutan sampai puncaknya. Mereka menjunjung tinggi hal-hal yang bersifat keramat
dengan selalu menghormati tempat-tempat tersebut seperti tidak memetik
pepohonan, tidak merusak tanaman dan seluruh benda-benda yang ada di Gunung
Merapi
Bahkan orang-orang yang
berada di wilayah Gunung Merapi tidak boleh berbicara kotor dan berbuat
maksiat. Jika hal itu dilanggar, maka menurut mitosnya akan terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.
·
Pasar
Bubrah
Pasar Bubrah ini bukan pasar
yang sebagaimana mestinya, tidak ada pembeli apalagi penjual yang terlihat
secara kasat mata. Pasar Bubrah ini terletak di punggung bukit di bawah kawah
Gunung Merapi, tempatnya sangat landai dan datar dengan jarak kurang lebih satu
km dari puncak sehingga sering dipakai para pendaki gunung untuk beristirahat
sambil mendirikan tenda-tenda untuk bermalam disana.
Dinamakan Pasar Bubrah
karena setiap malam hari di tempat tersebut sering terdengar suara seperti
aktivitas jual beli di pasar yang ramai dan riuh. Selain itu pula, ada suara
gamelan dan gending jawa juga terdengar di telinga para pendaki. Di tempat
tersebut ada bebatuan kecil yang berserakan hasil dari erupsi Gunung Merapi
yang konon ceritanya merupakan meja atau lapak dari makhluk halus yang
berjualan disana.
Tempat tersebut terkenal
angker, karena banyak dari pendaki yang sering melihat penampakan makhlus halus
dalam berbagai wujud seperti penampakan sosok abdi keraton dan sindennya
lengkap dengan pakaian khas jawa, juga sosok wanita berambut panjang yang
bergelantungan di pepohonan, sampai ada makhluk gaib yang menyamar menjadi
pendaki namun berjalan melayang.
·
Gunung
Wutoh dan Kawah Merapi
Gunung Wutoh ini juga
merupakan bagian dari keraton Merapi yang angker. Gunung Wutoh ini dianggap
sebagai pintu gerbang utama menuju Keraton Merapi. Menurut masayarakat bahwa
Gunung Wutoh ini dijaga oleh Nyai Gadung Melati yang bertugas melindungi
lingkungan di daerah gunung termasuk hewan ternak dan tanaman.
Nyai Gadung Melati ini
seringkali menampakan wujudnya dalam mimpi penduduk Gunung Merapi dengan membawa
pertanda kabar akan adanya letusan Gunung Merapi dalam waktu dekat. Kawah
merapi sendiri merupakan sebuah istana makhluk halus dan pusat keraton Merapi.
·
Tempat
angker lainnya
Lalu selain tempat-tempat
diatas, di sekitar Gunung Merapi sendiri juga terdapat tempat yang keramat
seperti di sumber air, petilasan dan hutan. Ada sebuah hutan yang bernama
“Hutan Patuk Alap-alap” yang dianggap angker oleh penduduk merapi karena
disitulah tempat penggembalaan hewan ternak milik Keraton Merapi.
Selain itu ada hutan Gamelan
dan Bingungan, Bukit Turgo, Plawangan, Brebeng, Ringin Putih, Telaga Putri, Goa
Jepang, Watu gajah dan Plawangan yang juga merupakan lokasi angker tempat
dimana ada makhluk halus penghuni Keraton Merapi.
·
Keraton
Merapi
Di puncak Gunung Merapi, ada
lokasi yang disebut sebagai Keraton Merapi yang dikuasai oleh makhluk gaib.
Keraton Merapi ini diperkirakan sudah ada sejak adanya Keraton Mataram dan
menjalin hubungan yang baik. Bahkan dahulu, Keraton Merapi pernah membantu
Keraton Mataram untuk mengusir tentara Kerajaan Pajang dengan cara meletuskan
Gunung Merapi.
Seperti halnya sebuah keraton
di dunia nyata, di Keraton Merapi ini juga ada sebuah pemerintahan dan
organisasi yang pastinya diisi oleh makhluk gaib dengan segala pembagian tugas
dan aktivitas mistisnya. Ada yang bertugas menjadi pemimpin kelompok,
mengendalikan cuaca sampai menjaga kesuburan tanaman di wilayah Gunung Merapi.
Berbagai tokoh mistis yang dipercaya
menghuni Keraton Merapi
Eyang
Merapi
Eyang Merapi merupakan
pemimpin atau raja yang memimpin seluruh kegiatan di Keraton Merapi
Nyi
Gadung Melati
Nyi Gadung Melati ini
merupakan pemimpin pasukan wanita Keraton Merapi dan juga bertugas merawat
ternak dan menjaga kesuburan tanah di wilayah sekitar Gunung Merapi
Kyai
Petruk
Kyai Petruk bertugas untuk
memberikan kabar kepada masayarakat Merapi perihal akan terjadinya erupsi
Gunung Melati
Kyai
Wola Wali
Bertugas untuk menjaga dan
membersihkan bagian ters di Keraton Merapi
Eyang
Megantara
Merupakan tokoh dari Keraton
Merapi yang tugasnya untuk mengendalikan cuaca di sekitar Gunung Merapi
Selain nama-nama diatas
masih banyak lagi tokoh-tokoh ghaib seperti Eyang Sapu Jagad, Eyang Antaboga,
Kyai Sapu Angin dan Kartadimejo,
yang masing-masing memiliki tugas tertentu.
Diatas sudah dijelaskan
mengenai berbagai kisah mistis dan misteri dari Gunung Merapi yang kalau
dilogika tidak akan masuk akal. Sehingga banyak orang yang tidak percaya dengan
kisah mistis tersebut tetapi tidak sedikit pula yang masih percaya dengan
segala kemisteriusannya sampai-sampai masih kita temukan berbagai upacara adat
yang sengaja digelar untuk menghormati para penghuni Gunung Merapi.
Jika kita lihat dari segala
fenomena mistis yang ada, sebenarnya ada pesan tersirat yang bermanfaat bagi
warga sekitar seperti misalnya larangan merusak dan mengotori wilayah gunung
yang imbasnya lingkungan gunung masih bersih, asri dan terus bermanfaat bagi
kelangsungan hidup masyarakat sekitar.